Hukum Aqiqah Selama Ramadhan


Memang semua hari dan bulan adalah besar dan tidak ada yang disebut sebagai bulan yang buruk. Jika sebagian orang meyakini ada hari yang buruk misalnya dengan pergi ke paranormal atau dukun untuk meminta bulan baik untuk menikah dalam Islam, maka itu termasuk syirik dalam Islam dan merupakan dosa besar dalam Islam. Sebagaimana Firman Allah SWT di bawah ini :

“Tetapi jika mereka berusaha untuk mempersekutukanmu dengan-Ku apa yang tidak kamu ketahui tentangnya, maka janganlah kamu menaati mereka, tetapi temani mereka di dunia (ini) dengan kebaikan yang pantas dan ikutilah jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku (dalam pertobatan). Kemudian kepada-Ku-lah kamu kembali, dan Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan.” (QS. Lukman : 15)

Rasulullah SAW bersabda: “Tinggalkan tujuh (dosa) yang merusak!” Mereka (para sahabat) bertanya, “Ya Rasulullah, apa itu?” Dia menjawab, “Syirik bagi Allah; sihir; membunuh jiwa yang dilarang oleh Allah kecuali dengan haq; mengkonsumsi riba; memakan harta anak yatim; berpaling dari perang yang berkecamuk; menuduh perzinahan terhadap wanita merdeka yang menjaga kehormatan mereka, yang setia, dan murni dari percabulan.” (HR Bukhari dan Muslim)

Jangan sampai kita melakukan dosa yang tak terampuni. Jika ingin mengadakan syukuran atau walima maka sebenarnya bisa dilakukan kapan saja, bahkan di bulan Ramadhan sekali pun. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang diberkahi dimana terdapat keutamaan malam Lailatul Qadar di dalamnya.

Bulan Ramadhan menandakan bahwa umat Islam akan menjalankan kewajiban puasa Ramadhan yang merupakan rukun Islam di siang hari. Sebagian orang mungkin enggan untuk mengadakan acara syukuran di bulan Ramadhan, namun sangat baik untuk mengadakannya di bulan Ramadhan. Misalnya, jika seseorang ingin melakukan aqiqah menurut Islam di bulan Ramadhan.

Artikel terkait:

Pelaksanaan aqiqah di bulan Ramadhan sangat dianjurkan karena banyak keutamaan di dalamnya, tetapi tidak seperti yang biasanya dilakukan orang. Jika pada umumnya aqiqah dilaksanakan dengan meriah, maka memang harus dilaksanakan secara sederhana.

Pemberian aqiqah menurut ajaran Rasulullah hanya dengan memotong hewan aqiqah dan membagikannya kepada tetangga dan kerabat. Berbeda dengan apa yang dilakukan kebanyakan orang saat ini yang melakukan aqiqah secara besar-besaran.

Hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW yang artinya,

“Setiap anak digadaikan dengan hewan aqiqahnya, disembelih pada hari ketujuh, dicukur, dan diberi nama.” (HR.Imam Ahmad dan Asyhabus Sunan, dan disyahkan oleh Tirmidzi)

Penyembelihan hewan juga tidak dipaksakan dilakukan pada hari ketujuh, bisa jadi di hari lain sudah ada rejeki untuk menyembelih karena hukum aqiqah dalam Islam adalah sunnah.

“Hewan aqiqah disembelih pada hari ketujuh, atau keempat belas, atau kedua puluh.” (HR. Baihaqi dan Thabrani)

[AdSense-B]

Dari Ummu Kurz al-Ka'biyah bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang ketentuan aqiqah. Jadi dia berkata,

“Ya, untuk anak dari dua ekor kambing dan untuk anak perempuan dari seekor kambing. Itu tidak menyusahkan Anda baik kambing jantan atau betina. “(Diriwayatkan oleh Ahmad dan Tirmidzi, dan Tirmidzi memvalidasinya dalam Nailul Authar 5: 149)

Rasulullah SAW bersabda:

“Sunnahnya adalah dua kambing untuk anak laki-laki dan satu kambing untuk anak perempuan. Itu dimasak tanpa mematahkan tulangnya. Kemudian dimakan (oleh keluarganya), dan diberikan pada hari ketujuh. “(HR.Baihaqi dari Aisyah RA)

Dari teorema di atas, jelas bahwa aqiqah dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT dan dilakukan sebagai bentuk sedekah menurut Islam. Rasul juga telah menentukan jumlah hewan untuk anak laki-laki dan perempuan dalam Islam. Oleh karena itu, melakukan aqiqah di bulan Ramadhan dapat dilakukan sebagai shadaqah bagi orang yang berbuka.

ا لَّذِى للَّهَ ا ا لَهُۥٓ افًا للَّهُ لَع

“Siapakah yang akan meminjamkan Allah pinjaman yang baik sehingga Dia dapat melipatgandakannya untuknya berkali-kali? Dan Allah-lah yang menahan dan memberi kelimpahan, dan kepada-Nya kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah : 254)

الَّمُصَّدِّقِينَ الْمُصَّدِّقَاتِ ا اللَّهَ اً اً اعَفُ لَهُمْ لَهُمْ

“Sesungguhnya laki-laki yang mengamalkan zakat dan para wanita yang mengamalkan zakat dan (mereka yang) telah meminjamkan Allah pinjaman yang baik – itu akan dilipat gandakan untuk mereka, dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.” (QS. Al-Hadid : 18)

Ladhot:Malaikat ke-4 memiliki pawsolas yang jelas di sana

“Tidak ada kebaikan dalam banyak percakapan pribadi mereka, kecuali bagi mereka yang menyuruh bersedekah atau yang benar atau perdamaian antara manusia. Dan barang siapa yang mencari keridhaan itu berarti mencari keridhaan Allah, maka Kami akan memberinya pahala yang besar.” (QS. An-Nisa : 114)

Dari Anas berkata: 

Nabi Muhammad SAW bertanya puasa apa yang paling utama setelah Ramadhan Beliau bersabda: Puasa Syaban untuk memuliakan bulan Ramadhan. dikatakan: Shadaqah apa yang utama? Dia berkata: bersedekah di bulan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi)

Selain keutamaan bersedekah, kita juga mendapatkan pahala dengan memberikan makanan kepada orang yang menjalankan puasa. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang berbuka puasa kepada orang yang berpuasa maka baginya seperti pahala mereka tanpa mengurangi sedikit pun pahala mereka.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Darimi)

Keutamaan sedekah di bulan Ramadhan lebih besar daripada melakukannya di hari biasa karena bulan Ramadhan adalah bulan yang diberkahi di mana setiap ibadah digandakan. Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, [AdSense-C]

Perdana Menteri Countsha Isshaf Albarush Pirradi Mencapai لَخُلُوفُ اللَّهِ الْمِسْكِ

“Setiap kebaikan yang dilakukan manusia akan dilipatgandakan sepuluh kebaikan seperti tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku. Saya pribadi akan menanggapinya. Karena dia telah meninggalkan nafsu dan makanan karena Aku. Bagi orang yang berpuasa akan ada dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan saat berbuka dan kebahagiaan saat bertemu Rabb-nya. Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR Bukhari no 1904, 5927 dan Muslim No. 1151)

ليْلَةُ لْقَدْرِ لْفِ

“Malam ketetapan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr : 3)

Demikian artikel tentang hukum aqiqah di bulan Ramadhan. Perbanyak ibadah seperti sedekah dalam Islam sangat dianjurkan ketika Ramadhan tiba. Semoga setiap amalan kita di bulan Ramadhan ini dapat diterima oleh Allah SWT. Aamiin.

Jika Anda ingin mengadakan aqiqah sebaiknya Anda menghubungi layanan jasa paket aqiqah jakarta yang memiliki kambing-kambing sehat, berpengalaman, dan melayani aqiqah sesuai syariat islam.


Diberdayakan oleh Blogger.
Argyle Creme Template © by beKreaTief | Copyright © Diari urepunante